Jakarta (ANTARA) - Kurs rupiah bergerak menguat 15 poin
terhadap dolar AS pada Rabu pagi menjelang lelang Surat Utang Negara
(SUN), kata Pengamat Pasar Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di
Jakarta.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di
Jakarta Rabu pagi bergerak menguat nilainya sebesar 15 poin menjadi
Rp9.630 dibanding posisi sebelumnya Rp9.645 per dolar AS, katanya. "Rencana lelang surat utang biasanya akan direspon dengan penguatan rupiah karena tersedotnya mata uang dalam negeri," jelasnya.
Ia mengemukakan, Kementrian Keuangan kembali akan melelang surat berharga negara (SBN) pada
Kamis, 14 Februari 2013 dengan target indikatif sebesar Rp7 triliun untuk lima seri yang terdiri dari dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) dengan tenor tiga dan 12 bulan, dan tiga seri surat utang negara (SUN) dengan tenor 10, 15 dan 20 tahun dengan kupon masing-masing sebesar 5,625 persen, 6,215 persen dan 6,625 persen.
Menurut dia, pengalaman lelang sebelumnya, permintaan diperkirakan masih tinggi dengan "bid to cover ratio" diatas 2,3 kali karena masih cukup besarnya likuiditas pasar.
"Rupiah ada potensi penguatan menuju kisaran Rp9.620-Rp.9.630 per dolar AS," katanya.
Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah melanjutkan kenaikan setelah pelaku pasar merespon pernyataan BI yang berencana untuk membuat pasar `onshore` terhadap transaksi `forward` yang selama ini banyak dilakukan di Singapura.
"Dengan adanya pengaturan itu, maka akan meningkatkan likuiditas dolar AS di dalam negeri sehingga tercipta pasar forward," kata dia.(rr)
No comments:
Post a Comment