Fasiha merupakan anak ketiga dari seorang mantan atlet dayung asal Jambi, Leni Haini (34). Ia menderita penyakit langka ini sejak lahir. Leni yang dulu selalu menjuarai setiap kejuaraan dayung yang diikutinya, kini hanya menjadi buruh cuci.
"Sejak lahir kulitnya sudah rapuh. Saat usia 1 tahun jari kakinya mulai menutup," ujar Leni di Mess Pemprov Jambi, Jl Cidurian, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2012).
Menurut Leni, dokter di Jambi tidak mampu menangani penyakit anaknya ini. Sehingga ia dan suaminya akhirnya nekat untuk berobat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Meski ia mengaku tidak memiliki biaya, namun kebetulan ada saja yang mau menolongnya.
"Saat berangkat ke sini kami cuma punya uang Rp 500 ribu. Biaya pesawatnya dibantu oleh pekerja sosial dari Jambi," ungkapnya.
Bagi Leni yang mencari rupiah dengan mengandalkan buruh cuci, tentu berat untuk menanggung beban biaya pengobatan sang buah hati. Suaminya, M. Ikhsan (35), bekerja sebagai Cleaning Service di DPRD Jambi dengan penghasilan Rp 1 juta per bulan. Sedangkan biaya pengobatan putri bungsunya ini bisa mencapai Rp. 1.500.000 per bulan.
Leni terjun dalam dunia olahraga sejak tahun 1994, saat usianya 15 tahun. Ketika itu ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Sejak menjadi atlit, pendidikan Leni terbengkalai
No comments:
Post a Comment